Nama dan nasab beliau. Beliau adalah Uwais bin Amir bin Jaz-un bin Malik al-Qorni,
al-Muradi, al-Yamani. Nama qunyah beliau adalah Abu Amr, beliau adalah
suri teladan dalam kezuhudan, beliaulah salah satu dari pemimpinnya para
tabi’in pada zamannya.
Keterasingannya pada penduduk bumi dan kemasyhurannya pada penduduk langit
Beliau seorang wali dari wali-wali Allah yang bertaqwa kepada
penciptanya, berbakti kepada orang tuanya, sehingga tidaklah heran
jikalau Allah Ta’ala memujinya di kalangan penduduk langit, Demikian
juga Rasul-Nya shallallahu ‘alaihi wasallam telah mengkabarkan tentang
kemuliaan dan kedudukannya kepada sebagian para shahabatnya, walaupun
kebanyakan manusia di zamannya tidak mengenal dan bahkan lebih dari itu
mengucilkan dan menghinakannya.Berikut beberapa riwayat yang
menceritakan tentang kisahnya:
Diriwayatkan dari Umar bin Khaththab radhiyallahu ‘anhu dia berkata:
“Aku mendengar Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:
“Sebaik-baik tabi’in adalah seorang lelaki yang dipanggil Uwais, dia
mempunyai seorang ibu, dan padanya terdapat tanda putih (di bawah
pundaknya –red), maka suruhlah dia untuk memintakan ampun bagi
kalian.(HR. Muslim).
Diriwayatkan dari Usair bin Jabir, bahwa penduduk Kufah mengirim
beberapa utusan, dari utusan yang diutus ada seorang yang menghina
Uwais, maka Umar berkata: “Apakah ada seseorang yang berasal dari suku
Qorni”, maka datanglah laki-laki tersebut, maka Umar berkata kepadanya:
“Sesungguhnya Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:
“Sesungguhnya ada seorang laki-laki akan datang kepada kalian dari
Yaman, yang dipanggil dengan Uwais, tidaklah dia meninggalkan di Yaman
selain ibunya, dia pernah tertimpa penyakit kusta (belang), dan kemudian
dia berdoa kepada Allah (agar disembuhkan) maka Allah menghilangkan
penyakit itu darinya dan tersisa (dari penyakit itu -red) sebesar dinar
atau dirham, barangsiapa yang bertemu dengannya dari kalian, maka
mintalah dia untuk memohonkan ampunan bagi kalian”. (HR. Muslim)
Maka datanglah bulan haji setelah tahun tersebut, ada seorang yang
terpandang dari (Kufah) melaksanakan Haji, maka Umar menghentikannya dan
bertanya kepadanya tentang Uwais, maka laki-laki tersebut menjawab:
“Dia adalah seseorang yang sedikit hartanya”, maka Umar berkata: “Aku
telah mendengar Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Akan
datang kepada kalian Uwais bin Amir bersama rombongan orang Yaman, yang
berasal dari Muradi (di daerah -red) Qorni, dia pernah terkena penyakit
kusta (belang), kemudian dia sembuh kecuali tersisa sebesar dirham, dia
masih mempunyai seorang ibu, yang dia berbakti kepadanya, seandainya dia
bersumpah atas nama Allah maka Allah akan mengabulkannya, jika engkau
dapat meminta dia untuk memintakan ampunan untukmu maka lakukanlah”.
Maka laki-laki tersebut mendatangi Uwais dan berkata: “Mintakanlah
ampunan bagiku”, maka Uwais bekata: “Engkau baru (pergi haji, engkau
yang seharusnya) mintakan bagiku ampunan”, maka ia berkata: “Mintakanlah
ampunan bagiku. maka Uwais berkata lagi: “Engkau orang yang baru (pergi
haji, engkaulah yang seharusnya) mintakan ampunan bagiku”,Uwais
berkata: “Apakah engkau bertemu Umar?, laki-laki itu berkata: “Ya, dan
engkau telah memintakan ampunan baginya”. Kemudian (setelah itu
-red)orang-orangpun memahaminya, dan diapun pergi”. Usair(perawi)
berkata: “Aku memberikannya Burdah (kain bergaris untuk selimut), setiap
orang yang melihatnya berkata: “Darimana Uwais mendapakan Burdah
tersebut?”. (HR. Muslim).
Diriwayatkan dari Ashbagh bin Zaid dia berkata: “Sesungguhnya yang
menghalangi Uwais untuk menemui Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam
adalah baktinya kepada ibunya”. (Hilyah Auliya)
Sedekahnya
Beliau adalah seorang yang zuhud, yang menjadikan akhirat sebagai
satu-satunya tujuan dan dunia sebagai persinggahan. Di dalam
kemiskinannya dia tidak ketinggalan dalam bersedekah, yang mana amalan
tersebut kebanyakan hanya bisa dilakukan oleh orang-orang yang mampu
atau kaya saja, tetapi Uwais tidak menjadikan kondisinya sebagai alasan,
dia bersedekah dengan apa yang ia miliki. Berikut beberapa riwayat yang
menceritakan tentangnya:
Diriwayatkan dari Muharib bin Ditsar, dia berkata: “ Rasulullah
shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Sesungguhnya dari umatku ada
orang yang tidak dapat mendatangi masjidnya atau tempat
shalatnya(sekitar rumahnya -red) disebabkan tidak mempunyai pakaian,
keimanannya menghalanginya untuk meminta kepada manusia, dan dari mereka
adalah Uwais al-Qorni dan Furat bin Hayyan”.
(Imam azd-Dzahabi berkata di dalam kitabnya Siyar: Riwayat ini di keluarkan Abu Nu’aim di dalam Hilyah, akan tetapi sanad hadis terputus karena Muharib adalah seorang Tabi’in).
(Imam azd-Dzahabi berkata di dalam kitabnya Siyar: Riwayat ini di keluarkan Abu Nu’aim di dalam Hilyah, akan tetapi sanad hadis terputus karena Muharib adalah seorang Tabi’in).
Diriwayatkan dari Mughirah, dia berkata: “Sesungguhnya Uwais al-Qorni
bersedekah dengan pakaiannya, sehingga ia tidak berpakain dan tidak
mendapatkan baju untuk dipakainya menuju shalat jum’at”. (Al-Hilyah).
Inilah kisah Uwais yang dengan amalan shalihnya Allah memuliakannya di antara para hamba-Nya.Mudah-mudahan kisah ini dapat kita jadikan pelajaran dalam kehidupan kita, amin.
[Sumber: Diterjemahkan dan diposting oleh Sufiyani dengan sedikit
penambahan dan pengurangan dari kitab Siyar A’lami Nubala, jilid
4/19-33, Siarus Salafis Shalihin, jilid 3/682-688, Hilyah Auliya Wa
Thabaqatul Aushfiya, jilid 2/79-87, dan Shahih Muslim bab Fadhail Uwais
al-Qorni]
http://www.alsofwa.com
http://www.alsofwa.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar