Pages - Menu

Minggu, 19 Agustus 2012

Definisi ‘Ied dan ‘Idul Fitri

Setelah sebulan penuh kita melaksanakan ibadah puasa dan ibadah-ibadah lainnya di bulan Ramadhan, maka muncul sebuah harapan. Harapan menjadi insan muttaqin,  harapan menjadi manusia yang kembali kepada fitrah manusiawinya yaitu manusia yang suci, yang dosa-dosanya diampuni oleh Allah ta'ala setelah kita riyadhoh ruhani melaksanakan amalan-amalan di bulan Ramadhan. Itulah harapan yang besar dan sangat mulia yang selayaknyas dimiliki seorang muslim. Tetapi yang perlu diperhatikan adalah membedakan antara sebuah harapan dengan makna iedul fitri yang sesungguhnya, yang selama ini sering disamakan, sehingga kebanyakan mengartikan idul fitri dengan kembali kepada kesucian. Memang harapan kita adalah kembali menjadi suci setelah Ramadhan, tetapi itu bukan makna iedul fitri baik secara istilah bahasa maupun istilah syar'i. Semoga penjelasan dibawah ini dapat menjadi penjelas bagi kita.

Definisi Iedul Fitri

Kata “Ied” menurut bahasa Arab menunjukkan sesuatu yang kembali berulang-ulang, baik dari sisi waktu atau tempatnya.
Kata ini berasal dari kata “Al ‘Aud” yang berarti kembali dan berulang. Dinamakan “Al ‘Ied” karena pada hari tersebut Alloh memiliki berbagai macam kebaikan yang diberikan kembali untuk hamba-hambaNya,
yaitu bolehnya makan dan minum setelah sebulan dilarang darinya, zakat fithri, penyempurnaan haji dengan thowaf, dan penyembelihan daging kurban, dan lain sebagainya.
Dan terdapat kebahagiaan, kegembiraan, dan semangat baru dengan berulangnya berbagai kebaikan ini. (Ahkamul ‘Iedain, Syaikh Ali bin Hasan).
Perlu diperhatikan, saat ini telah menyebar di kalangan masyarakat, bahwa makna “Iedul Fitri” adalah

kembali kepada fitroh (suci)
karena dosa-dosa kita telah terhapus. Namun…

Hal ini kurang tepat, baik secara tinjauan bahasa maupun istilah syar’i
. Kesalahan dari sisi bahasa, apabila makna “Iedul Fitri” demikian, seharusnya namanya “Iedul Fithroh” (bukan ‘Iedul Fitri). Adapun dari sisi syar’i, terdapat hadits yang menerangkan bahwa Iedul Fitri adalah hari dimana kaum muslimin kembali berbuka puasa.
Dari Abu Huroiroh berkata: “Bahwasanya Nabi shollallohu’alaihi wa sallam telah bersabda: ‘Puasa itu adalah hari di mana kalian berpuasa, dan (’iedul) fitri adalah hari di mana kamu sekalian berbuka…’”
(HR. Tirmidzi dan Abu dawud, shohih) (Majalah As Sunnah 05/I, Ustadz Abdul Hakim).
Oleh karena itu, makna yang tepat dari “Iedul Fitri” adalah kembali berbuka (setelah sebelumnya berpuasa).

dikutip dari: http://muslim.or.id/fiqh-dan-muamalah/bimbingan-idul-fitri.html, dengan beberapa tambahan dari penulis.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar