Detik-detik saat kelahiran adalah saat-saat yang sangat menegangkan
bagi seorang suami….begitu besar harapan yang telah ia gantungkan bagi
anak yang ia nanti-nantikan kehadirannya. Begitu besar kegembiraan
yang ia rasakan tatkala terdengar suara sang anak…
Akan tetapi semuanya menjadi berubah…tatkala sang suami mengetahui
bahwa anak yang ia nanti-nantikan ternyata perempuan. Jadilah wajah
yang tadi riang menjadi mengkerut…, nampak kegembiraan yang terkeruhkan
dengan kemasaman dan kekesalan…, meskipun sang suami berusaha untuk
meredamnya !!!
Yang sangat disayangkan ternyata masih ada saja kondisi para suami yang seperti ini.
Konsekuensi-Konsekuensi Buruk dari Kebencian Terhadap Anak Perempuan
Kebencian atau ketidaksukaan terhadap anak perempuan menimbulkan konsekuensi-konsekuensi buruk, diantaranya :
Pertama : Sikap ini merupakan bentuk protes kepada taqdir Allah.
Kedua : Anak adalah pemberian/anugerah dari Allah, maka sikap seperti ini merupakan bentuk penolakan kepada pemberian Allah
Allah berfirman :
لِلَّهِ مُلْكُ السَّمَاوَاتِ وَالأرْضِ يَخْلُقُ مَا يَشَاءُ يَهَبُ
لِمَنْ يَشَاءُ إِنَاثًا وَيَهَبُ لِمَنْ يَشَاءُ الذُّكُورَ (٤٩)أَوْ
يُزَوِّجُهُمْ ذُكْرَانًا وَإِنَاثًا وَيَجْعَلُ مَنْ يَشَاءُ عَقِيمًا
إِنَّهُ عَلِيمٌ قَدِيرٌ (٥٠)
"Kepunyaan Allah-lah kerajaan langit dan bumi, Dia menciptakan apa
yang Dia kehendaki. Dia memberikan anak-anak perempuan kepada siapa
yang Dia kehendaki dan memberikan anak-anak lelaki kepada siapa yang
Dia kehendaki,
Atau Dia menganugerahkan kedua jenis laki-laki dan perempuan
(kepada siapa) yang dikehendaki-Nya, dan Dia menjadikan mandul siapa
yang Dia kehendaki. Sesungguhnya Dia Maha mengetahui lagi Maha Kuasa"
(QS Asy-Syuuroo : 49-50)
Bahkan sebagian Ahli Tafsir menyebutkan bahwa dalam ayat ini Allah
mendahulukan penyebutan anak-anak perempuan sebelum anak-anak laki-laki
dengan tujuan :
- Untuk menenangkan hati ayah-ayah anak-anak perempuan
tersebut, karena mendahulukan penyebutan anak-anak perempuan dari pada
anak-anak laki-laki adalah tasyriif (pemuliaan) kepada anak-anak
perempuan
- Untuk mencela orang-orang jahiliyah yang telah
merendahkan derajat anak-anak perempuan, bahkan hingga menguburkan
mereka hidup-hidup (lihat : Fathul Qodiir 4/774, Tafsiir Ruuhul Bayaan,
8/262 dan Tafsiir Al-Muniir li Az-Zuhaili 25/101)
Ketiga : Pada sikap sang suami ini ada penghinaan terselubung
kepada sang istri dan pemaksaan kepada sang istri untuk melakukan
sesuatu yang diluar kemampuannya.
Seakan-akan para perempuanlah yang telah bersalah 100 persen tatkala tidak bisa melahirkan anak laki-laki.
Disebutkan bahwasanya ada seorang Arab yang menghajr (meninggalkan)
istrinya hanya karena istrinya melahirkan anak perempuan. Maka sang
istripun berkata :
مَا لِأَبِي حَمْزَةَ لاَ يَأْتِينَا
Kenapa (suamiku) Abu Hamzah tidak mendatangiku…??
يَظَلُّ فِي الْبَيْتِ الَّذِي يَلِينَا
Ia senantiasa berada di rumah yang lain (rumah istri Abu Hamzah yang lain)…
غَضْبَانَ أَلاَّ نَلِدَ الْبَنِينَا
Ia marah karena aku tidak bisa melahirkan anak-anak laki-laki
تَاللَّهِ مَا ذَلِكَ فِي أَيْدِينَا
Demi Allah…perkaranya bukanlah dibawah kekuasaan kami (para istri)
فَنَحْنُ كَالأَرْضِ لِزَارِعِينَا
Kami ini ibarat tanah untuk ditanami oleh para penanam kami
نُنْبِتُ مَا قَدْ زَرَعُوهُ فِينَا
Kami hanya menumbuhkan apa yang ditanam oleh mereka pada kami…
(lihat Tafsiir Al-Qurthubi 16/70, Ruuh Al-Ma'aani 25/70 akan tetapi dengan lafal syair yang sedikit berbeda)
Keempat : Sikap ini menunjukkan kebodohan dan rendahnya akal sang suami
Bagaimana seorang suami yang seperti ini tidak dikatakan bodoh jika
ia memaksakan perkara yang diluar kuasa istrinya sama sekali. Bahkan
bukankah anak perempuan tersebut adalah hasil tanamannya??, dialah yang
menanam…lantas ia tidak menerima hasil tanamannya !!!
Kelima : Sikap seperti ini adalah bentuk meniru-niru adat jahiliyah
Allah berfirman :
وَإِذَا بُشِّرَ أَحَدُهُمْ بِالأنْثَى ظَلَّ وَجْهُهُ مُسْوَدًّا
وَهُوَ كَظِيمٌ (٥٨)يَتَوَارَى مِنَ الْقَوْمِ مِنْ سُوءِ مَا بُشِّرَ
بِهِ أَيُمْسِكُهُ عَلَى هُونٍ أَمْ يَدُسُّهُ فِي التُّرَابِ أَلا سَاءَ
مَا يَحْكُمُونَ
"Dan apabila seseorang dari mereka diberi kabar dengan (kelahiran)
anak perempuan, hitamlah (merah padamlah) mukanya, dan Dia sangat
marah. Ia Menyembunyikan dirinya dari orang banyak, disebabkan buruknya
berita yang disampaikan kepadanya. Apakah Dia akan memeliharanya
dengan menanggung kehinaan ataukah akan menguburkannya ke dalam tanah
(hidup-hidup) ?. ketahuilah, Alangkah buruknya apa yang mereka tetapkan
itu" (QS An-Nahl : 58-59)
Merupakan perkara yang sangat menyedihkan dan memilukan adalah
adanya sebagian suami yang sampai mengancam istrinya dengan berkata,
"Jika kamu tidak bisa melahirkan anak lelaki maka kamu akan saya
ceraikan !!!"
Jadilah sang perempuan tatkala hamil penuh dengan kecemasan….bahkan
penuh dengan ketakutan…jika ternyata ia melahirkan anak perempuan lagi
maka akan sirnalah kebahagiaan yang selama ini ia dambakan bersama
suaminya.
Di zaman sekarang ini sering pula perubahan sikap suami telah
dirasakan oleh sang istri jauh sebelum kelahiran, yaitu tatkala jenis
kelamin janin telah diketahui jauh sebelum waktu kelahiran dengan
menggunakan USG. Jika setelah melewati proses USG nampak janin
berkelamin laki-laki maka sungguh bergembira sang suami. Akan tetapi
yang jadi masalah jika USG menunjukkan bahwa jenis kelamin sang janin
adalah perempuan…maka akan berubahlah reaksi dan sikap sang suami.
Perhatiannya terhadap sang istri menjadi kurang…kebutuhan sang istri
kurang terpenuhi…kebutuhan persiapan kelahiran pun kurang diperhatikan.
Inilah sisa-sisa dari adat jahiliyah yang masih ada di umat ini…
Islam Memuliakan Anak-Anak Perempuan
Islam datang mengangkat kedudukan para perempuan. Islam memerangi adat jahiliyah yang merendahkan anak-anak perempuan.
Pemuliaan anak-anak perempuan nampak dari poin-poin berikut :
Pertama : Anak-anak perempuan merekalah yang kelak akan menjadi ibu atau bibi atau saudari perempuan.
Dan sangatlah jelas bagaimana perhatian Islam dan pemuliaan Islam
kepada seorang ibu, seorang bibi, dan seorang saudara perempuan.
Kedua : Sebagaimana telah lalu (dalam QS Asy-Syuuroo : 49-50)
bahwasanya Allah menyatakan bahwa anak-anak perempuan adalah pemberian
(anugerah) dari Allah
Ketiga : Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam telah menjelaskan
dalam hadits-haditsnya akan keutamaan memelihara, mendidik, dan
menyayangi anak-anak perempuan. Bahkan keutamaan yang sangat besar…
Siapakah diantara kita yang tidak ingin terhijab/terhalangi dari Api neraka…??
Siapakah diantara kita yang tidak ingin dikumpulkan bersama Nabi
shallallahu 'alaihi wa sallam di padang mashyar kelak…, hari yang
sangat menakutkan…??
Siapakah diantara kita yang ingin wajib baginya untuk masuk
surga…?? Bahkan di surga dekat bersama Nabi shallallahu 'alaihi wa
sallam??
Semua ini bisa anda raih dengan kesabaran dalam mendidik putri-putri kita.
Aisyah radhiallahu 'anhaa berkata:
دَخَلَتْ امْرَأَةٌ مَعَهَا ابْنَتَانِ لَهَا تَسْأَلُ فَلَمْ تَجِدْ
عِنْدِي شَيْئًا غَيْرَ تَمْرَةٍ فَأَعْطَيْتُهَا إِيَّاهَا فَقَسَمَتْهَا
بَيْنَ ابْنَتَيْهَا وَلَمْ تَأْكُلْ مِنْهَا ثُمَّ قَامَتْ فَخَرَجَتْ
فَدَخَلَ النَّبِيُّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عَلَيْنَا
فَأَخْبَرْتُهُ فَقَالَ
Seorang ibu bersama dua putrinya menemuiku meminta makanan, akan
tetapi ia tidak mendapati sedikit makananpun yang ada padaku kecuali
sebutir kurma. Maka akupun memberikan kurma tersebut kepadanya, lalu ia
membagi sebutir kurma tersebut untuk kedua putrinya, dan ia tidak
makan kurma itu sedikitpun. Setelah itu ibu itu berdiri dan pergi
keluar. Lalu masuklah Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam, maka akupun
mengabarkannya tentang ini, maka Nabi bersabda :
مَنِ ابْتُلِيَ مِنْ هَذِهِ الْبَنَاتِ بِشَيْءٍ فَأَحْسَنَ إِلَيْهِنَّ كُنَّ لَهُ سِتْرًا مِنَ النَّارِ
"Barangsiapa yang diuji dengan sesuatu dari anak-anak perempuan
lalu ia berbuat baik kepada mereka maka mereka akan menjadi penghalang
baginya dari api neraka" (HR Al-Bukhari no 1418 dan Muslim no 2629)
Dalam riwayat yang lain Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda;
إنَّ اللَّهَ قَدْ أَوْجَبَ لَهَا بِهَا الْجَنَّةَ أَوْ أَعْتَقَهَا بِهَا مِنْ النَّارِ
"Sesungguhnya Allah telah mewajibkan surga bagi sang ibu atau Allah telah membebaskannya dari api neraka" (HR Muslim no 2630)
Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam juga bersabda :
مَنْ كَانَ لَهُ ثَلاَثَةُ بَنَاتٍ فَصَبَرَ عَلَيْهِنَّ
وَأَطْعَمَهُنَّ وَسَقَاهُنَّ وَكَسَاهُنَّ مِنْ جِدَتِهِ كُنَّ لَهُ
حِجَابًا مِنَ النَّارِ يَوْمَ الْقِيَامَةِ
"Barangsiapa yang memiliki tiga anak perempuan lalu ia bersabar
atas mereka, dan memberi makan mereka, memberi minum, serta memberi
pakaian kepada mereka dari kecukupannya, maka mereka akan menjadi
penghalang baginya dari api neraka pada hari kiamat" (HR Ibnu Maajah no
3669 dan dishahihkan oleh Al-Albani dalam As-Shahihah no 294)
Dari Anas bin Malik radhiallahu 'anhu bahwasanya Nabi bersabda
مَنْ عَالَ جَارِيَتَيْنِ حَتَّى تَبْلُغَا جَاءَ يَوْمَ الْقِيَامَةِ أَنَا وَهُوَ وَضَمَّ أَصَابِعَهُ
"Barangsiapa yang mengayomi dua anak perempuan hingga dewasa maka
ia akan datang pada hari kiamat bersamaku" (Anas bin Malik berkata :
Nabi menggabungkan jari-jari jemari beliau) (HR Muslim no 2631)
Dalam riwayat yang lain :
دَخَلْتُ أَنَا وَهُوَ الْجَنَّةَ كَهَاتَيْنِ - وَأَشَارَ بِأُصْبُعَيْهِ
"Aku dan dia di surga seperti dua jari ini" (dan beliau
mengisyaratkan dengan dua jari jemari beliau) (HR At-Thirmidzi no : 1914
dan dishahihkan oleh Al-Albani)
Dari Jabir radhiallahu 'anhu bahwasanya Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda :
مَنْ كَانَ لَهُ ثَلاَثُ بَنَاتٍ يُؤْوِيْهِنَّ وَيَكْفِيْهِنَّ
وَيَرْحَمُهُنَّ فَقَدْ وَجَبَتْ لَهُ الْجَنَّةَ الْبَتَّةَ . فَقَالَ
رَجُلٌ مِنْ بَعْضِ الْقَوْمِ : وَثِنْتَيْنِ يَا رَسُوْلَ اللهِ ؟ قَالَ :
وَثِنْتَيْنِ ] . وَزَادَ فِي رِوَايَةٍ : حَتَّى ظَنَنَّا أَنَّ
إِنْسَانًا ( لَوْ ) قَالَ : وَاحِدَةً ؟ لَقَالَ : وَاحِدَةً
"Barangsiapa yang memiliki tiga anak perempuan, ia mengayomi mereka,
mencukupi mereka, dan menyayangi mereka maka tentu telah wajib baginya
surga". Maka ada salah seorang dari kaum berkata, "Kalau dua anak
perempuan Ya Rasulullah?". Nabi berkata, "Dua anak perempuan juga"
Dalam riwayat lain ada tambahan, "Sampai-sampai kami menyangka
kalau ada orang yang berkata, "Kalau satu anak perempuan?", maka tentu
Nabi akan berkata, "Satu anak perempuan juga". (Dihasankan oleh
Al-Albani dalam As-Shahihah no 1027)
Sungguh agama Islam adalah agama yang memuliakan anak-anak
perempuan !!!, bahkan memuliakan orang-orang yang memuliakan mereka
dengan ganjaran yang besar di akhirat kelak !!!.
Akan Tetapi Ingatlah Para Ayah…Anak-Anak Perempuan Adalah Ujian dari Allah !!
Al-Qurthubi rahimahullah mengomentari sabda Nabi shallallahu
'alaihi wa sallam مَنِ ابْتُلِيَ مِنْ هَذِهِ الْبَنَاتِ (Barangsiapa
yang diuji dengan anak-anak perempuan…) dengan berkata :
فَفِي هَذَا الْحَدِيثِ مَا يَدُلُّ عَلَى أَنَّ الْبَنَاتِ
بَلِيَّةٌ، ثُمَّ أَخْبَرَ أَنَّ فِي الصَّبْرِ عَلَيْهِنَّ
وَالْإِحْسَانِ إِلَيْهِنَّ مَا يَقِي مِنَ النَّارِ
"Dalam hadits ini dalil bahwa anak-anak perempuan adalah ujian.
Kemudian Nabi mengabarkan bahwa pada sikap sabar terhadap anak-anak
perempuan dan berbuat baik kepada mereka terdapat pencegahan dari api
neraka" (Tafsiir Al-Qurthubi (10/118) dari surat An-Nahl ayat 59)
Memang merawat anak-anak perempuan hingga dewasa membutuhkan ekstra
kesabaran, terlebih lagi di zaman kita yang penuh dengan fitnah dan
syahwat. Merawat mereka sejak kecil dibutuhkan kesabaran, terlebih lagi
jika mereka telah dewasa…bukan hanya kesabaran akan tetapi perlu
ditambah dengan kehati-hatian mengingat pergaulan muda-mudi yang kian
bertambah parahnya.
Hanya sekedar memiliki anak-anak perempuan tidaklah mendatangkan
kemuliaan dan kebaikan bagi sang ayah… akan tetapi keutamaan-keutamaan
di atas hanya bisa diperoleh bagi seorang ayah yang mengayomi,
mencukupkan, dan menyayangi anak-anak perempuan mereka serta bersabar
dalam menjalankan itu semua, sebagaimana telah jelas dalam lafal
hadits-hadits di atas.
KARENANYA…
Janganlah bersedih jika anda mendapatkan anak
perempuan…sesungguhnya itu adalah anugerah dan pilihan Allah untukmu.
Ingatlah Nabi kita Muhammad shallallahu 'alaihi wa sallam memiliki 4
orang putri.
Bahkan jadikanlah putri-putrimu sebagai sarana dan kesempatan
bagimu untuk meraih surga… agar engkau bisa bersanding dekat dengan
Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam.
Ingatlah seluruh kesabaranmu…kasih sayangmu kepada putri-putrimu
sangat bernilai di sisi Allah..maka janganlah kau remehkan senyuman dan
pelukanmu kepada putri-putrimu.
Didiklah mereka sejak kecil…Tanamkanlah rasa malu dalam diri
mereka…sesungguhnya rasa malu itu adalah perhiasan mereka…itulah nilai
keperempuanan mereka.
Kota Nabi -shallallahu 'alaihi wa sallam-, 01-03-1433 H / 23 Januari 2011 M
Abu Abdilmuhsin Firanda Andirja
www.firanda.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar